Puisi dari Arena Lomba Cipta Puisi, 11 April 2011

MEMORI PANGERAN BUNDA
Oleh Della Nabiella Kelas VIII C

Bak saksi murni meluncur terbang di atas pelangi
Saksi sunyi melintas samudra mengisi bumi
Saksi mati penggoyang kain dermaga perpindah alir
Aku mengalun sepoi merekam dalam memori

Tak dapat ku bendung gemuruh semilirku
Tak mampu ku urung niat sesatku
Secarik kain dermaga berkibas sendu
Menari lembut …
Menyisir partikel ombak berderu
Menuntun angan buah kalbu nan menggebu

Tersimpan dalam hembusan gelumat ku …
Kau berkelana, berjanji emas, bertonggak trisula mutiara
Kau agungkan malaikat hidupmu
Engkau … pangeran bunda tanah Sumatra

Andai rikala itu ku berubah beliung
Niscaya kau sirna dalam pengayomanmu
Terbalik berenang mengumpat terbaring derita maut
Nestapa penuntunmu menyertaimu
Luka batin tergores kalbu …

Ku terka dalam arus kehidupan
Tak ada kira … berbisik … jendela terbuka …
Kau gapai seberkas bintang kelam
Kau buang sejuta kasturi kenangan
Kau tutup beribu jembatan kehidupan

Tak luput tertutup hitamnya asap
Tak salah bila kabut tebal melapis jiwa
Keras … sekeras batu aspal
Kau sirnakan sang pelindung raga
Kau musnahkan legenda tua
Hitam … jiwamu tak berwarna

Aku hanya ikut menyaksikan
Aku melihat terik jiwa sang bunda
Aku merajut seuntai cerita
Aku menyusun lonceng pengharapan

Kacang tak mungkin tanpa kulit bungkus
Nasi pun tak mungkin jadi bubur
Perihnya kalbu tak mungkin tak dirasa
Letihnya batin tak mungkin tak diterpa

Tusukan kata tlah hancurkan segala
Emas jadi perak …
Kapal jadi perahu …
Ku hanya menatap dala hembusanku …
Ibu …
Maafkan aku dalam kelalaianku

(Naskah tulisan untuk Lomba Cipta Puisi, … sayang di arena lomba berubah jadi lomba cipta (75%) dan baca (25%) puisi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Abstrak, Pendahuluan, Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka, serta Daftar Pustaka

Modul 8 PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA SEKOLAH DASAR

Modul 9 Kamus